Si Lidi BenTuk MeKar (ImplementaSI LIterasi DIgital dalam pemBElajaran uNTUK Meningkatkan KARakter)

 Implementasi Literasi Digital dalam Membentuk Pendidikan Karakter siswa di SDN 01 Josenan. 

    Di zaman sekarang perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat membuat segala kehidupan manusia membutuhkan sebuah teknologi yang berbasis digital. Perkembangan teknologi ini juga membuat kemudahan dalam mendapatkan segala informasi. Sehingga hal ini dimanfaatkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan di bidang pendidikan yaitu salah satunya gerakan literasi yang memanfaatkan teknologi. Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dilakukan melalui materi dan teks bacaan yang meliputi; teks berita, teks cerpen, dan teks biografi. (2) mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter melalui gerakan literasi digital dilakukan dengan memanfaatkan media online yang meliputi; inpusnas, google for education, wattpad, dan anchor. 

    Penanaman nilai-nilai pendidikan karakter secara tidak langsung tersampaikan pada tujuan pembelajaran yang telah dirancang dan direncanakan, yang tentunya termasuk di dalam salah satu nilai-nilai pendidikan karakter. Salah satu dari nilai tersebut dapat mendukung terintegrasinya upaya penumbuhan literasi. Literasi digital bukan hanya sekedar kemahiran dalam memanfaatkan peranti lunak atau menjalankan peranti digital saja, akan tetapi literasi digital.ialah melingkupi beragam jenis kemahiran kognitif, sosiologis, serta emosional yang bertautan, yang diperlukan pemakai agar dapat berperan secara tepat pada lingkungan digital. Saat ini kapabilitas yang penting bagi siswa ialah kemahiran melek digital (digital literacy). terdapat efek negatif terhadap perilaku anak serta remaja dari penggunaan media digital dan internet berdasarkan beberapa riset yang dilakukan terhadap anak dan remaja Indonesia. 

Hal tersebut dikarenakan penggunaan media digital dan internet yang kurang pengawasan dari orang tua yang berpengaruh pada penurunan moral anak serta remaja Indonesia, karena tidak semua informasi yang berasal dari media digital serta internet layak untuk dikonsumsi oleh anak dan remaja. Oleh sebab itu, peran guru PKn sangat penting dalam pengembangan literasi digital pada peserta didik. Tujuan diadakannya kegiatan literasi digital di sekolah adalah untuk mengembangkan karakter siswa di abad 21 ini. 

    Adanya keterkaitan antara pendidikan serta teknologi yang mengakibatkan sekarang pendidikan mempergunakan sistem e-learning. Sistem ini tidak mengharuskan siswa dan guru untuk bertemu secara langsung atau tatap muka melainkan guru dan siswa dapat menggunakan teknologi canggih seperti laptop, internet, serta gawai. Sistem ini masih memerlukan pembenahan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi zaman serta mampu mengadopsi pendidikan karakter untuk para pemuda saat ini. Kemahiran, pengetahuan serta budi pekerti dalam memanfaatkan media digital serta internet merupakan literasi digital yang dikemukakan oleh Calvani dan Cartelli. Seseorang yang mempunyai kemahiran dalam mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, mengintegrasikan, mensintesis serta menganalisis sumber daya digital merupakan gambaran seseorang yang paham mengenai literasi digital menurut Martin. Terdapat tiga aspek dalam literasi digital yang dapat dipahami yaitu penggunaan digital, transformasi digital, serta kompetensi digital (Benaziria, 2018). Sederhananya media digital terdiri dari berbagai bentuk atau wujud informasi sekaligus seperti tulisan, suara, serta gambar yang dapat dirasakan oleh manusia.


Langkah dalam penerapan literasi digital pada pembelajaran, diantaranya:

a. Tahap Perencanaan 

Pada tahap perencanaan, guru merancang kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Guru membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa video youtube, wordwall, , Quiziz, Edmodo, zoom dsb. Sebelum pelaksanaan literasi digital, terlebih dahulu guru melakukan pembinaan terhadap siswa, menyampaikan tips dalam melaksanakan literasi digital. Berikut tips dan trik dalam implementasi literasi digital:

1. Membangun Keterampilan Evaluasi
Siswa dan guru perlu belajar bagaimana mengevaluasi keandalan sumber informasi online. Penting untuk mengenali berita palsu, informasi yang tidak akurat, dan website yang tidak dapat diandalkan. Memeriksa fakta dan sumber referensi adalah langkah penting dalam meningkatkan literasi digital.

2. Memahami Etika Online
Penguatan literasi digital juga mencakup pemahaman tentang etika online. Siswa dan guru harus memahami bagaimana berperilaku dengan sopan di dunia maya, menghormati privasi orang lain, dan menghindari perilaku cyberbullying. Ini adalah keterampilan penting dalam dunia digital yang saling terhubung.

3. Mempelajari Keamanan Cyber
Keamanan cyber adalah hal yang tak boleh diabaikan. Siswa dan guru perlu tahu cara melindungi diri dari ancaman online, seperti virus komputer, perangkat lunak berbahaya, dan pencurian identitas. Menggunakan kata sandi yang kuat dan menghindari berbagi informasi pribadi secara sembarangan adalah contoh langkah-langkah keamanan cyber.

b. Tahap Pelaksanaan 

Kegiatan literasi digital diimplementasikan dalam pembelajaran sehari-hari mulai dari siswa kelas rendah sampai siswa kelas atas. Pada pembelajaran kelas bawah, guru menggunakan alat pembelajaran berupa proyektor. Guru menyiapkan media pembelajaran, kemudian menayangkan materi pembelajaran melalui sebuah video pembelajaran yang mengandung Pendidikan karakter. Setelah siswa melihat tayangan dari video yang sudah ditampilkan, kemudian siswa menjelaskan Kembali materi dengan menggunakan bahasa sendiri. Selanjutnya guru memberikan penanaman Pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi literasi digital untuk kelas atas yakni kelas 4 sampai dengan kelas 6 dapat dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran beragam. Selain dari konten tayang pada youtube, siswa dapat menggunakan beberapa platform diantaranya, Merdeka belajar, aplikasi canva, wordwall dsb. Kegiatan literasi yang dilaksanakan, diantaranya:

1) Pembelajaran berbasis video. 

Salah satu cara efektif untuk memperkuat literasi digital adalah melalui penggunaan video pembelajaran. Siswa dan guru dapat mengakses video pembelajaran yang menyajikan konten secara visual dan interaktif. Platform seperti YouTube dan Khan Academy atau platform edukasi lainnya menawarkan berbagai video pembelajaran. Video-memberikan visualisasi yang kuat untuk menjelaskan konsep yang kompleks, sehingga membantu siswa dan guru dalam memahami materi dan konsep-konsep kompleks dengan lebih baik.

2) Pembuatan komik digital menggunakan aplikasi Canva. 

Kegiatan yang dilakukan siswa yaitu, siswa membaca komik melalui aplikasi canva. Siswa menggunakan aplikasi canva melalui website dan bisa login dengan akun belajar.id yang dimiliki setiap siswa. Sehingga siswa juga mampu membuat komik sendiri.

3) Pemanfaatan media wordwall. game edukasi yang berbasis web yang digunakan untuk membuat game berbasis kuis yang menyenangkan. Pada wordwall, pengajar bisa membuat berbagai jenis game edukasi denga tema yang bermacam- macam mulai dari quiz, match up, find the match dan lain-lain..

4) Penggunaan media Flipbook . 

Flipbook adalah perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk mengkonversi file PDF (Portabel Document Format) ke halaman bolak-balik publikasi digital. Aplikasi ini dapat mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku sungguhan, pembuatan buku elektronik dengan aplikasi ini sangatlah mudah.

5) Quizizz. 

Quizizz adalah platform keterlibatan siswa yang memungkinkan guru untuk melakukan pelajaran dan kuis interaktif dengan siswa mereka.

2. faktor pendukung dan penghambat Literasi Digital dalam pembelajaran di SDN 01 Josenan.

    Literasi digital sebagai media untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter.. Keharusan menghasilkan peserta didik yang berkarakter selalu menjadi prioritas, namun harus menyesuaikan dengan tantangan yang ada. Penggunakan internet cenderung memberikan penyimpangan pada sejumlah besar peserta didik untuk mengakses konten pornografi, tindakan bully, dan kata-kata makian pada laman media sosial karena minimnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas digital yang dilakukan oleh anak, sehingga memicu timbulnya kejahatan cyber. Salah satu solusi yang dapat dikembangkan dalam dunia pendidikan adalah melalui kebijakan literasi digital.


1) Faktor pendukung literasi digital dalam pembelajaran.

    Secara keseluruhan sarana dan prasarana dalam mengembangkan literasi digital sudah terpenuhi. Beberapa faktor yang mendukung literasi digital antara lain, kemampuan guru yang sudah mampu mengaplikasikan pembelajaran menggunakan media digital, sarana dan prasarana berupa internet (wifi), proyektor, dan chromebook sudah tersedia.


2) Faktor penghambat literasi digital dalam pembelajaran.

    Ada beberapa hambatan dalam penerapan literasi digital dalam pembelajaran diantaranya, jaringan internet yang terkadang kurang stabil, beberapa siswa kurang menguasai dalam mengoperasikan beberapa aplikasi yang digunakan, siswa rawan dengan memainkan game diluar kegiatan pembelajaran.


3.Penerapan Literasi Digital terhadap Pendidikan Karakter Siswa di SDN 01 Josenan

    Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan dengan cara dan metode yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan. Seperti yang kita ketahui bahwa anak usia SD adalah usia yang masih pada tingkatan memerlukan bimbingan secara persuasif. Dan tentu sangat membutuhkan sentuhan kasih sayang dalam membangun komunikasi maupun bertindak. Sehingga anak merasakan secara langsung kelembutan yang di terima dan akan secara perlahan terpengaruh dan terbentuk pola pikirnya yang pada nantinya akan termanifestasi dalam tindakan nyata.

    Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan literasi digital dalam membentuk karakter peserta didik diantaranya: Melakukan kegiatan membaca 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan membaca bisa dilakukan melalui chromebook. Bahan bacaan yang dibaca siswa dapat berupa komik digital yang sudah dibuat dalam aplikasi canva. Melakukan pendampingan Pendampingan dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sesuai dengan cakupan tugas dan tanggung jawabnya. Kegiatan kegiatan yang memerlukan pendampingan antara lain, kegiatan pembiasaan literasi digital, pembelajaran, intrakurikuler, kegiatan di luar kelas dan lain-lain. Dengan literasi digital yang sudah diterapkan, diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positf terhadap karakter peserta didik dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.

Dokumentasi Implementasi literasi digital dalam Pembelajaran melalui film Pendidikan karakter.



Implementasi Literasi Digital dalam Pembelajaran melalui aplikasi Flippbook HTML.





Implementasi Literasi Digital dalam Pembelajaran melalui canva (Login melalui akun belajar.id).



Dokumentasi Implementasi Literasi Digital melalui platform worldwall.com.


Komentar